Pages

Saturday 29 September 2012

Biografi Sex Pistols : Band Punk Rock Yang Terkenal Urakan

 Sex Pistols adalah band yang paling radikal dari dekade 1970an. Mereka merupakan ikon punk yang dikenal luas. Citra, musik dan lirik mereka yang vulgar namun penuh dengan humor meninggalkan kesan yang dalam ke masyarakat melalui karir yang singkat.
Vokalis Steve Jones, drummer Paul Cook dan gitaris Wally Nightingle sebelumnya bermain bersama band The Strand. Mereka sering bermain ke toko busana milik Malcolm McLaren yang saat itu bernama Let It Rock. Mengetahui McLaren mempunyai banyak koneksi dalam industri musik, Jones menawarkan dia untuk menangani bandnya namun McLaren tidak tertarik.
The Strand berganti nama dan personil pada tahun 1975. Glen Matlock menggantikan Wally Nightingale dan memegang bass, Steve Jones mengambil alih posisi gitar dan Johnny Rotten yang sering memakai t-shirt "I Hate Pink Floyd" dan sering nongkrong di toko yang sudah berubah nama menjadi SEX Boutique itu diajak beraudisi. Rotten membawakan "Eighteen" dari Alice Cooper dan dinyatakan lulus.
Malcolm McLaren kemudian setuju menangani band dan membuat sederetan nama – Le Bomb, Subterraneans, The Damned, Beyond, Teenage Novel dan QT Jones and his Sex Pistols. Akhirnya QT Jones dihilangkan dan Sex Pistols digunakan. Dibawah pengarahan McLaren, band memainkan musik sederhana berbasis chord seperti The New York Dolls dan The Ramones. McLaren memberikan Steve Jones gitar Les Paul yang pernah dipakai Sylvain Sylvain dari The New York Dolls dan Richard Hell dari Television. Keduanya adalah figur punk kota New York.
Sex Pistols memainkan gig pertama di St. Martin’s School of Art di London pada Nopember 1975 dan melanjutkan pertunjukan-pertunjukan di kampus dan sekolah seni selama 1975 dan 1976. Setelah itu, mereka mulai bermain di klub dan pub seperti 100 Club dan The Nashville. Pada September 1976, mereka tampil dalam konser pertama diluar Inggris dalam acara pembukaan klub De Chalet Du Lac di Paris. Setelah itu, band menjalankan tur pertama Inggris dari September hingga Oktober, termasuk pertunjukan di penjara Chelmsford. Saat itu, Sex Pistols mulai menarik perhatian EMI.
Setelah mengambil bagian dari festival punk pertama di London di 100 Club, Oxford Street, Sex Pistols menandatangani kontrak dengan EMI. Single pertama mereka, "Anarchy in the UK", dirilis 26 Nopember 1976 dan langsung menjadi sebuah simbol kemarahan yang penuh dengan energi. Meskipun ada anggapan band punk "tidak bisa" main, rekaman live Sex Pistols saat itu menunjukan mereka merupakan band live yang mantap.
Setelah selesainya "Anarchy Tour" pada Desember 1976, EMI merasa Sex Pistols terlalu berbahaya untuk menampil di Inggris. Mereka menciptakan beberapa gig di Paradiso di Amsterdam pada Januari 1977 untuk Sex Pistols. Sekembali ke London, band mendapat publisitas negatif dan EMI pun melepaskan mereka. Gig Paradiso merupakan gig terakhir Sex Pistols dengan Glen Matlock. Matlock dipecat bulan Pebruari dengan alasan legendaris punk karena menyukai The Beatles, meskipun dalam wawancara tahun 2002 Steve Jones mengungkapkan alasan sebenarnya adalah Matlock terlalu sering mencuci kaki, sedangkan Matlock sendiri mengatakan pengunduran itu atas kemauan diri sendiri (mungkin karena tidak cocok dengan Johnny Rotten).
Posisi Matlock diisi Sid Vicious, teman Johnny Rotten dari The Flowers of Romance dan seorang penggemar besar Sex Pistols. Meskipun sangat terbatas kemampuan rmusikalnya, Sid Vicous direkruit McLaren karena memiliki penampilan dan "attitude" punk yang kental. Menurut biografi Sex Pistols England's Dreaming yang ditulis Jon Savage, amplifier Vicious selalu dimatikan sewaktu live dan sewaktu rekaman, bagian bass kebanyakan dimainkan Steve Jones atau Glen Matlock, yang kembali menjadi musisi sessi. Sid Vicious pertama kali tampil dengan Sex Pistols pada 3 April 1977 di Screen on the Green, London.
Setelah ditendang EMI, Sex Pistols bergabung ke A&M pada 10 Maret 1977 dengan melakukan upacara penandatanganan diluar Buckingham Palace. Mereka kemudian berpesta ke kantor A&M dan secara vulgar mengotori ruang direksi. Akibat dari itu, A&M mengeluarkan Sex Pistols pada minggu berikutnya. Tanggal 12 Mei, Sex Pistols menandatangani kontrak ketiga dan terakhir dengan Virgin Records, dengan perjanjian pengontrolan artistik total oleh Virgin.
Bulan itu, Sex Pistols merilis single kedua "God Save the Queen", sebuah lagu yang menyerang keluarga monarki. "God Save the Queen" langsung diblokir oleh Radio 1 milik BBC, namun single tersebut meroket ke posisi no. 2 di beberapa chart Inggris, meskipun ada chart yang mengosongkan posisi kedua mereka. Banyak pihak yang percaya dan menunjukan bukti bahwa single tersebut sebenarnya mencapai posisi no. 1, hanya diatur sedemikian rupa untuk menghindari pandangan negatif terhadap keluarga monarki.
Sementara itu, Sex Pistols terus menghangatkan suasana dengan menyewakan sebuah kapal dan berlayar di sungai Thames. Mereka melewati Westminster dan Houses of Parliament dan melakukan pertunjukan live. Aksi diakhiri dengan kerusuhan. Kapal digerebek polisi meskipun sudah mengantongi izin pertunjukan. Malcolm McLaren, anggota Sex Pistols dan semua orang yang berada dalam kapal ditahan. Peristiwa Sex Pistols ini dianggap berbagai pihak sebagai aksi yang menyenangkan dan cara publisitas yang hebat, tapi ada pihak yang tidak dapat menerimanya terutama kaum pro-royalist yang tidak menanggapi humor Sex Pistols. Mereka menyerang para penonton. Johnny Rotten dilukai geng Teddy Boys diluar Pegasus pub sehingga tur Scandinavia ditunda. Tur Inggris selanjutnya pun dilakukan secara rahasia dengan slogan SPOTS (Sex Pistols On Tour Secretly) untuk menghindari pembatalan dari pihak berwajib.
Single-single Sex Pistols kemudian dikumpul dan dijadikan album pertama, Never Mind the Bollocks Here's the Sex Pistols, yang dirilis 28 Oktober 1977. Sampul album yang mengandung kata "bollock" menimbulkan masalah lagi. Satu toko di Nottingham dituntut karena memajangkan album tersebut di kaca, sampai akhirnya profesor bahasa dari University of Nottingham diundang untuk membuktikan kata "bollock" dalam judul album hanya dalam konteks "omong kosong", bukan slang untuk buah zakar pria.
Pertunjukan terakhir Sex Pistols di Inggris diadakan di Ivanhoe's, Huddersfield pada hari Natal 1977 untuk kepentingan anggota pemadam kebakaran yang sedang melakukan aksi mogok kerja. Rencana tur ke Amerika yang dimulai dengan penampilan di Saturday Night Live tidak dapat direalisasikan karena belum mendapatkan paspor, akibat pelanggaran hukum anggota Sex Pistols. Elvis Costello berangkat ke Amerika menggantikan mereka.
Awal 1978, tur ke AS kembali dikoordinisir Malcolm McLaren. Tur yang berlangsung dua minggu itu kacau balau akibat perencanaan yang kurang matang. Sid Vicious dipukuli pengawal yang seharusnya menjaga dia, Johnny Rotten jatuh sakit dan pertunjukan dikecewai oleh sound system yang jelek dan audiens yang hostil. Pada akhir show di Winterland, San Francisco, Rotten yang sudah disilusi menanyakan audiens sebuah pertanyaan yang terkenal, "Pernah merasa anda dibohongi?", sebelum meninggalkan panggung. Rotten mengumumkan pembubaran Sex Pistols. McLaren, Paul Cook dan Steve Jones berangkat berlibur ke Brasil dan Sid Vicious berangkat ke New York, meninggalkan Rotten sendirian di Amerika tanpa tiket pesawat. Akhirnya Warner Brothers membayar tiket Rotten ke London dan mengontrak dia sebagai artis solo.
Musim panas 1978, Steve Jones dan Paul Cook membantu Malcolm McLaren membuat film dan soundtrack The Great Rock `n` Roll Swindle, yang merupakan karya fiktif McLaren atas sejarah Sex Pistols. Jones dan Cook merekam beberapa track tanpa Rotten.
Setelah Sex Pistols bubar, Johnny Rotten kembali menggunakan nama aslinya John Lydon dan membentuk Public Image Ltd (PIL). PIL dikontrak Virgin untuk Inggris dan Warner Brothers untuk Amerika. Sid Vicious menetap di New York menjadi artis solo dan merekam sebuah album. Dia ditahan Oktober 1978 atas tuduhan membunuh pacarnya Nancy Spungen di New York City dan meninggal pada Pebruari 1979 dari overdosis heroin sebelum kasusnya disidangkan. Steve Jones dan Paul Cook membentuk The Professionals dengan sound yang mirip dengan rekaman Pistols paska Rotten, namun band baru ini disfungsi setelah kecelakaan mobil yang melukai beberapa anggota band. Malcolm McLaren kemudian menangani Adam and the Ants dan Bow Wow Wow dan sempat membuat beberapa hits atas namanya sendiri.
Pada tahun 2005, Sex Pistols dinobatkan ke Rock and Roll Hall of Fame. Dalam upacara yang diimpikan banyak artis rock, Sex Pistols menunjukan sifat punk mereka yang tulen dengan menolak hadir dan bahkan mengirimkan fax yang menghujat kekomersilan institusi tersebut. Akan tetapi, pihak penitia Hall of Fame tidak tersinggung dan dengan senyum membacakan fax mereka diatas panggung dan memuji attitude punk mereka.




Discography
Album
1977 Never Mind the Bollocks Here's the Sex Pistols, bisa di download disini
1979 The Great Rock `n` Roll Swindle

Single
1976 Anarchy in the UK
1977 God Save the Queen
1977 Pretty Vacant
1977 Holidays in the Sun
1978 No One Is Innocent
1979 Something Else
1979 Silly Thing
1979 C'mon Everybody
1979 The Great Rock 'n' Roll Swindle
1980 (I'm Not Your) Stepping Stone
1996 Pretty Vacant" (live) 


Personil
                                            Johnny Rotten/John Lydon (Vokal)



                                                         Steve Jones (Gitar)
                                                            

                                                         Sid Vicious (Bass)
 


Glen Matlock (Bass sebelum Sid)


Paul Cook (Drum)


 

Merubah Tampilan E63 (s60v3) menjadi seperti Android

Mengubah S60v3 Menjadi Android

Bagaimana mungkin Symbian S60v3 menjadi Android, dan bagaimana pula Android menjadi Symbian S60v3. Mari kita jawab itu semua dengan Symbian S60v3 yang akan kita rubah tampilannya seperti Android.

Modding kali ini kita hanya sedikit utak atik tema dan beberapa patch serta aplikasi pendukung homescreen. Untuk syarat masih tetap yaitu hp kamu harus sudah status hacked, jika belum di hack silahkan ke Menu Navigasi blog ini dan pilih cara hack yang mudah dan simple.

Karena disini saya hanya memakai Symbian fp1 layar potrait 240x320 jadi mungkin buat yang hpnya berlayar landscape 320x240 hanya bisa menyimak dan menunggu Update selanjutnya.

Cekidot bro...

Siapkan bahan-bahannya berikut ini.

1. Android S60v3

2. Themepackage

3. Aiplugin

4. Patch

5. Deskclock S60v3

6. E2z maker/C2z maker

7. Oplogo

MODDING HOME SCREEN

Langkah yang pertama yaitu merubah homescreen S60v3 seperti Android

1. Install Androids60v3.sis di Drive E

2. Ekstrak folder resource yang ada di dalam file Themepackage.zip ke Drive E

3. Install aplikasi Deskclock.sis di Drive E

4. Ekstrak folder patches yang ada di dalam file Patch.zip ke Drive E

Karena patch butuh Rompatcher jadi sebelumnya HP kamu harus sudah terpasang aplikasi Rompatcher

5. Install Aplikasi E2z maker/C2z maker di Drive E

Aplikasi ini membutuhkan python jadi HP kamu harus sudah tertanam aplikasi Python

6. Buka Aplikasi E2z maker/C2z maker tekan Option >> Generate patch E2z.rmp, jika sudah selesai buka Xplore pindahkan patch e2z.rmp/c2z.rmp yang ada di Drive E, pindahkan patch tersebut ke E:/patches

7. Matikan menu Standby jika masih aktif kemudian ekstrak folder resource yang ada di file Aiplugin.zip ke Drive E

Note : jika ponsel tidak support patch e2z.rmp maka ekstrak folder resource di Drive C dan gunakan patch c2z.rmp

8. Buka Rompatcher apply dan add to auto patch dibawah ini

Hide idle Clock
No Battery and Signal
No Softkey Teks in idle
E2z atau C2z

9. Install aplikasi Oplogo.sis di Drive E, buka aplikasi Oplogo dan pilih Hilangkan logo kemudian restart Hp kamu



10. Buka Menu Tema dan pilih tema Android S60v3

11. Buka Menu Pengaturan/Setting aktifkan menu Standby setelah muncul tampilan Homescreen buka Menu Pengaturan/Setting dan pilih Aplikasi yang sesuai dengan Teks Shortcut pada Homescreen kemudian keluar dari Menu Pengaturan



12. Buka aplikasi Deskclock pilih tampilan jam yang sesuai dengan Mood hp kamu



Secara otomatis setelah kita memilih tampilan jam kita akan terlempar ke layar Homescreen, kemudian buka lagi aplikasi Deskclock tekan

Option >> Settings >> Set Position



Atur letak tampilan jam sesuai selera kemudian tekan OK jika sudah selesai.

Note : Jika teks Aplikasi di Homescreen yang ada di bawah masih ada maka buka jbaktaskman dan kill Standby menu, secara otomatis teks akan hilang.

Jika kamu mengikuti semua langkah-langkah yang ada diatas dengan benar dan tidak terlewatkan satupun maka hasilnya akan seperti ini



MODDING MENU

Langkah berikutnya adalah modding menu yaitu merubah tampilan menu biar sedikit mirip dengan menu Android, karena pada step modding homescreen pada bagian ikon Sinyal dan Battery sudah hilang kini giliran teks yang ada di menu akan kita hilangkan

Menghilangkan teks Menu,Option/Pilihan,Back/Kembali,Exit/Keluar

1. Install aplikasi Mobil Hex di Drive E

Note : Aplikasi ini membutuhkan python jadi pastikan HP kamu sudah tertanam python

2. Buka Xplore copy file menu2.rxx yan ada di

Z:resource/apps/

Copy file tersebut ke Drive E kemudian hilangkan tanda centang yang ada di file tersebut dengan cara menekan tombol angka 6 pada Xplore

Note : rxx adalah ekstensi file resource jika hp menggunakan bahasa Indonesia maka pilih r327 atau r59 (tergantung versi ponsel, jika memakai bahasa Inggris pilih r01 atau r159

3. Buka Aplikasi MobilHex/SexyHex pastikan settingan Mobilhex sudah Autosave dan tekan

Menu >> Open file

Pilih file Menu2.rxx yang sudah kamu copy tadi dan muncul tampilan hex editor seperti dibawah ini



Kemudian tekan

Menu >> Go to... >> position



Masukan angka 0x2c2 sehingga muncul tampilan hex editor yang kotak sebelah kanan terdapat huruf-huruf yang terbentuk teks Menu

Geser kursor ke kotak tengah pada tabel angka hex editor tempatkan pada angka yang mengarah huruf pertama menu yaitu 4d, ubah angkanya menjadi angka 20 sehingga terlihat kosong pada kolom huruf sebelah kanan



Langkah selanjutnya sama seperti pada langkah yang diatas, berikut adalah kode hex yang harus kalian ubah

0x2fc (Pilihan)
0x2f4 (Kembali)
0x2ed (Keluar)
0x31f (Menu)

Di dalam file menu2.rxx terdapat 2 teks menu jadi ubah juga teks menu yang kedua.

4. Setelah selesai edit file menu2.rxx kemudian pindahkan file tersebut ke

E:resource/apps/

Note : jika ponsel memakai patch e2z.rmp maka pindahkan file menu2.rxx ke E:resource/apps/ ,jika ponsel memakai patch c2z.rmp maka pindahkan file menu2.rxx ke C:resource/apps/ dan pastikan patch e2z.rmp/c2z.rmp aktif dan autorun.

5. Setelah selesai memindah kemudian buka menu ponsel lalu tekan

Option/Pilihan >> Exit/Keluar

Dan buka menu lagi maka akan tampil Menu ponsel kamu seperti dibawah ini



Untuk menghilangkan teks nama aplikasi bisa menggunakan patch Teks Disappear_mod


Keterangan :
Di homescreen terdapat tampilan google search itu hanya background tema, kenapa begitu? Karena aplikasi google search systemnya online terus-menerus jadi terpaksa ane akalin pake gambar, lumayan buat nipu-nipu dikit


 SUMBER : http://sedenx.pun.bz/mengubah-s60v3-menjadi-android.xhtml

Thursday 20 September 2012

Biografi The Beatles - Band Terbaik Sepanjang Masa

Siapa yang nggk tau The Beatles ?? Grup band yang berasal dari Liverpool, Inggris ini terkenal di era-60'an.
apalagi lagu Hey Jude yg memiliki durasi 7 menit, Yesterday yg memiliki 1.000 versi, dan "The End" solo gitar Paul, George, dan John
Mau tau seperti apa kesuksesan The Beatles ?? Simak kolom biografi ini :)

Dibentuk di Liverpool tahun 1959 dengan formasi awal John Lennon (Vokal, Gitar), Paul Mc Cartney (Vokal, Gitar), George Harrison (Vokal, Gitar), Stuart Sutcliffe (Bass) dan Pete Best (Drum). Namun tak lama kemudian Stuart Sutcliffe mengundurkan diri (hijrah ke Jerman dan menikahi Astrid Kircherr dan meninggal disana tahun 1962 akibat pendarahan di otak). Lalu pada tahun 1962 Pete Best hengkang dari The Beatles, dan posisinya digantikan oleh Richard Starkey alias Ringo Starr.

Manager The Beatles, Brian Eipstein, pertama kali mengenal Beatles lewat banyaknya request pembeli piringan hitam di toko musiknya. Pertama kali Brian mencoba menawarkan Beatles kepada Decca Record, label besar perusahaan rekaman kala itu. Audisi bisa didapat, hanya saja manajemen Decca berpendapat bahwa kelompok musik gitar sudah lewat masa tenarnya. Kendati keempat pemuda menjadi patah arang, Brian akhirnya bisa mendapatkan audisi bagi mereka di satu label rekaman, Parlophone, yang sejatinya adalah perusahaan rekaman untuk siaran radio. George Martin, manajer Parlophone, setuju, dan dimulailah perekaman untuk album pertama The Beatles yang bertajuk "Please Please Me". Lagu Please Please Me dan Love Me Do merupakan andalan untuk album tersebut.
The Beatles pada awalnya bernama The Quarrymen di tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama kali bertemu dengan Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan lalu menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan yang juga teman Lennon.

Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya terlibat dalam rasa 'senasib' karena keduanya kehilangan ibu mereka di masa mudanya. McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat usianya 15 tahun. Lennon dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini adalah 'Hello Little Girl' yang kemudian menjadi hits oleh The Fourmost di tahun 60an.

Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya pun setuju setelah dibujuk McCartney. Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen. Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu "That'll be the Day", lagu Buddy Holly, dan "In Spite of All The Danger", sebuah instrumental karangan McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi di tahun 1994, lewat album The Beatles Anthology.

Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan personel-personelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama 'The Beatles', nama yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi manajer mereka, dan pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak dengan sebuah klab di Hamburg. Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di klab malam yang kotor, dan tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun kemudian mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di bawah umur untuk bekerja di sana.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di klab inilah The Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka selalu ramai dan panjang antriannya. Namun tak lama kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The Beatles kembali ke Hamburg dan merekam 'My Bonnie' bersama Tony Sheridan. Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya, Astrid Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka McCartney mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian, Sutcliffe wafat di Hamburg karena gangguan otak.

The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di klab ini, pada bulan November 1961, untuk pertama kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan band ini. Epstein adalah pemilik toko musik North End Music Store (NEMS) di Liverpool, yang mengenal The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman 'My Bonnie' yang direkam band ini bersama Tony Sheridan. Epstein terpesona melihat penampilan The Beatles, dan kemudian menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di Decca Records.

Akhirnya The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang ada di bawah pengawasan EMI, dengan produsernya George Martin. Syarat yang diberikan Martin adalah mengganti drummer mereka, Best, yang dianggap kurang kompeten. Best kemudian diganti oleh Ringo Starr (nama aslinya Richard Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnya bergabung dengan Rory Storm & the Hurricanes. 
(The Beatles dengan Pete Best sebelum digantikan oleh Richard Starkey)

The Beatles meluncurkan singel 'Love Me Do' yang langsung mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, 'Please Please Me', menjadi singel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.
Kesuksesan ini terus berlanjut. Nyaris semua singel mereka mencapai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun 'I Wanna Hold Your Hand' di tahun 1964 adalah singel pertama yang berhasil menembus industri musik Amerika Serikat, sekaligus mengawali apa yang disebut sebagai 'British Invasion'. Sejak saat inilah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia, meraih sukses di mana-mana, terkenal di setiap penjuru. Konser mereka selalu dipadati fans yang sangat fanatik, yang mengejar-ngejar band ini ke mana pun mereka pergi. Teriakan fans membuat The Beatles bahkan tidak dapat mendengarkan suara mereka sendiri di atas panggung.

Di tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka menjadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukan live di masa itu. Keputusan ini ditanggapi secara luas di dunia, yang menyangsikan kelanjutan band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band di tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
      Setelah kematian Epstein di tahun 1967, Lennon adalah orang yang tidak senang akan tindakan McCartney yang mengambil alih kepemimpinan band itu. Ia membenci proyek-proyek yang dipimpin McCartney, seperti film Magical Mystery Tour dan Let It Be. Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar kesepakatan awal The Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada proses rekaman, dengan membawa Yoko Ono dalam proses pembuatan album White Album di tahun 1968. Lennon juga orang yang pertama menyatakan ingin keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar di tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena McCartney mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam membubarkan band ini.
Cukup sekian biografi The Beatles :)

Album2 The Beatles
-Please Please Me, bisa di download disini
-With The Beatles, bisa di download disini
-A Hard Days Night, bisa di download disini
-Beatles For Sale, bisa di download disini
 -Help!, bisa di download disini
-Rubber Soul, bisa di download disini
-Revolver, bisa di download disini
-Magical Mistery Tour, bisa di download disini
-Sgt. Papper Lonely Hearts Club, bisa di download disini
-White Album, bisa di download disini
-Abbey Road, bisa di download disini
-Let It Be, bisa di download disini

Personil The Beatles
-Paul Mc Cartney (Vokal, Bass)

 -John Lennon (Vokal, Gitar)
-George Harrison (Vokal, Gitar)
-Ringo Starr (Drum)
Personil2 Lainnya
-Stuart Sutcliffe (Bass)
-Pete Best (Drum)