Pages

Friday 5 October 2012

Biografi Green Day : Punk Rock Sosialis



Green Day adalah band punk rock asal Amerika yang dibentuk pada tahun 1987 di Berkeley, California. Band ini terdiri dari trio Billie Joe Armstrong, Mike Dirnt, dan Tre Cool. Green Day sangat diakui karena keberhasilan mereka dalam membuat genre punk rock kembali terkenal, bersama-sama dengan Sublime, The Offspring, dan Rancid.[1][2][3]
Pada tahun 1990, bersama dengan drummer pertama mereka, John Kiffmeyer, Green Day merekam album pertama mereka, 39/Smooth. Namun pada tahun yang sama, Tre Cool menggantikan menggantikan posisi drummer John Kiffmeyer yang keluar karena ingin melanjutkan kuliah. Tré Cool kemudian mulai berkontribusi pada album kedua Green Day, Kerplunk, dan telah menjadi anggota tetap sejak itu. Album terobosan Green Day, Dookie, yang dirilis pada tahun 1994, berhasil mendapatkan status diamond dari RIAA dan membawa Green Day ke puncak karier mereka. Namun, bertolakbelakang dengan Dookie, tiga album Green Day berikutnya, berturut-turut Insomniac, Nimrod, dan Warning, gagal mendapatkan sukses seperti Dookie. Meski Insomniac dan Nimrod berhasil mendapatkan status platinum dan Warning mendapatkan status emas, ketiga album tersebut justru memperlihatkan popularitas mereka yang secara keseluruhan menurun drastis.[4] Adalah album rock opera mereka pada tahun 2004, American Idiot, yang mengembalikan popularitas mereka, terutama dengan penggemar dari generasi yang lebih muda. American Idiot terjual lebih dari 5 juta copy di Amerika Serikat sendiri.[4] Album kedelapan mereka, 21st Century Breakdown, dirilis pada 2009 dan berhasil mendapatkan kinerja chart terbaik sepanjang karier Green Day.[5] Green Day berencana akan merilis album trilogi dalam selang waktu lima bulan terhitung sejak September 2012.[6] Ketiga album tersebut benama ¡Uno!, ¡Dos!, dan ¡Tré!.[6]
Green Day telah menjual lebih dari 65 juta copy album mereka di seluruh dunia dengan 24,639 juta di Amerika Serikat sendiri.[7] Green Day telah memenangkan 5 penghargaan Grammy Awards: Best Alternative Album untuk Dookie, Best Rock Album untuk American Idiot, Record of the Year untuk "Boulevard of Broken Dreams", Best Rock Album untuk kedua kalinya untuk 21st Century Breakdown dan Best Musical Show Album untuk American Idiot: The Original Broadway Cast Recording.

Sejarah

Formasi dan era Lookout! (1987–1993)

Pada tahun 1987, sahabat Billie Joe Armstrong dan Mike Dirnt yang berusia 15 tahun membentuk band bernama Sweet Children. Mereka pertama kali tampil pada 17 Oktober 1987 di Rod's Hickory Pit di Vallejo, California dimana ibu Armstrong bekerja.[8] Pada awal 1988, Armstrong dan Dirnt mulai bekerja dengan Sean Hughes dan mantan drummer Isocracy, John Kiffmeyer, atau juga dikenal sebagai Al Sobrante. Sean Hughes bertindak sebagai bassist dan Kiffmeyer bertindak sebagai drummer sekaligus manajer bisnis mereka, menangani jadwal penampilan dan membantu mereka mendirikan basis pengemar. Seperti dikutip film Punk's Not Dead, Armstrong menyebutkan band Operation Ivy (yang beranggotakan Tim Armstrong dan Matt Freeman dari Rancid) sebagai pengaruh besar bagi mereka dan menginspirasi mereka untuk membentuk band.
Setelah Hughes meninggalkan Sweet Children pada 1988, Larry Livermore, pemilik Lookout! Records, melihat mereka tampil dan memutuskan mengontrak mereka ke labelnya. Pada 1989, mereka merekam mini album pertama mereka, 1,000 Hours. Sebelum merilis 1,000 Hours, mereka memutuskan untuk berhenti menggunakan nama Sweet Children. Berdasarkan Livermore, hal ini untuk menghindari kerancuan dengan band lokal lain bernama Sweet Baby.[9] Mereka pun memutuskan menggunakan nama Green Day.[10]
Lookout! kemudian merilis album studio perdana Green Day, 39/Smooth, pada awal tahun 1990. Green Day juga merekam 2 mini album pada tahun yang sama, Slappy dan Sweet Children. Pada tahun 1991, Lookout! Records merilis album kompilasi berjudul 1,039/Smoothed Out Slappy Hours yang menggabungkan lagu-lagu dari album 39/Smooth beserta mini album Slappy dan 1,000 Hours. Pada akhir 1990, Segera setelah tour nasional pertama mereka, Sobrante meninggalkan area East Bay untuk kuliah. Drummer The Lookouts, Tre Cool, mulai mengisi sebagai pengganti sementara. Ketika Sobrante memutuskan untuk keluar dari band, posisi Cool sebagai drummer Green Day menjadi permanen. Mereka melakukan tour hampir sepanjang tahun 1992 dan 1993. Mereka bahkan pernah tampil di Eropa. Album kedua Green Day, Kerplunk, yang dirilis pada tahun 1992 berhasil menuai sukses dengan menjual 50.000 copy di Amerika Serikat.[11]

Sukses Dookie (1994–1996)



Kesuksesan terselubung Kerplunk mengarah kepada banyaknya major label yang tertarik untuk mengontrak Green Day. Mereka kemudian meninggalkan Lookout! dan menandatangani kontrak dengan Reprise Records setelah menarik perhatian produser Rob Cavallo. Mereka terkesan dengan hasil kerjanya dengan The Muffs, hingga mereka kemudian menyatakan bahwa Cavallo “adalah satu-satunya orang yang dapat kami ajak bicara dan berhubungan dalam musik”.[12] Adanya kontrak dengan Reprise menyebabkan banyak penggemar punk rock menganggap Green Day melakukan sellout.[13] Mengenai cobaan mereka pada periode tersebut, Armstrong berbicara kepada majalah Spin pada 1999

,
I couldn't go back to the punk scene, whether we were the biggest success in the world or the biggest failure … The only thing I could do was get on my bike and go forward. [14]


Pasca kontrak dengan Reprise, mereka mulai bekerja dengan album mayor perdana mereka, Dookie. Direkam dalam kurun 3 minggu dan dirilis pada Februari 1994,[15] Dookie menuai sukses komersial, terbantu oleh pemutaran MTV yang sangat sering untuk lagu "Longview", "Basket Case", dan "When I Come Around", dimana semua lagu tersebut mencapai posisi 1 di chart Modern Rock Tracks. Pada tahun yang sama, Green Day melakukan tour nasional dengan band queercore Pansy Division sebagai aksi pembuka. Pada penampilan 9 September 1994 di Hatch Memorial Shell di Boston, terjadi kerusuhan saat set mereka (dipotong menjadi 7 lagu) dan ketika kerusuhan tersebut berakhir, 100 orang terluka dan 45 orang ditahan.[16] Green Day juga mengikuti festival Lollapalooza dan Woodstock '94, dimana mereka memulai perang lumpur. Pada salah satu konser, seorang petugas keamanan salah mengira bassist Mike Dirnt sebagai penggemar yang menaiki panggung dan memukulnya di bagian mulut.[17] Dilihat oleh jutaan pemirsa TV, penampilan Woodstock 1994 semakin mengangkat publisitas Green Day[12] dan membantu mendorong penjualan album mereka ke status diamond. Pada tahun 1995, Dookie memenangkan Grammy Award untuk Best Alternative Album. Mereka juga mendapatkan nominasi atas 9 MTV Video Music Awards termasuk Video of the Year.[18]
Pada 1995, singel baru untuk soundtrack film Angus berjudul "J.A.R." dirilis. Singel tersebut berhasil menduduki posisi 1 di chart Billboard Modern Rock Tracks. Lagu tersebut kemudian diikuti oleh album studio keempat mereka, Insomniac, yang dirilis pada musim gugur 1995. Album tersebut awalnya mendapat respon hangat, mendapatkan 4 dari 5 bintang dari Rolling Stone.[19] Singel yang dirilis dari Insomniac adalah "Geek Stink Breath", "Stuck with Me", "Brain Stew/Jaded", dan "Walking Contradiction". Walaupun album tersebut tidak menuai sukses sebesar Dookie, Insomniac terjual sebanyak 2 juta copy di Amerika Serikat.[20] Sebagai tambahan, album tersebut membawa Green Day memenangkan nominasi penghargaan untuk "Favorite Artist", "Favorite Hard Rock Artist", dan "Favorite Alternative Artist" pada American Music Awards tahun 1996. Video musik untuk "Walking Contradiction" mendapatkan nominasi Grammy untuk "Best Video, Short Form", dengan tambahan untuk nominasi "Best Special Effects" di MTV Video Music Awards.[21] Pada 1996, Green Day secara mendadak membatalkan tour Eropa mereka atas alasan kelelahan.[22]

Pertengahan karier dan penurunan popularitas (1997–2002)

Setelah masa istirahat pada 1996, Green Day mulai bekerja untuk album baru mereka pada 1997. Dari segi outset, baik Green Day maupun Cavallo setuju untuk membuat album yang berbeda dari album sebelumnya.[23] Hasilnya adalah Nimrod, sebuah album eksperimental dengan deviasi dari ciri khas punk-rock mereka. Album tersebut dirilis pada Oktober 1997. Terdapat variasi materi dalam album ini, antara lain [pop punk], surf rock, ska, hingga ballad akustik. Nimrod hanya dapat memasuki posisi 10 di chart. Sukses dari "Good Riddance" membawa Green Day memenangkan MTV Video Award untuk kategori Best Alternative Video.[24] Singel lain yang dirilis dari Nimrod adalah "Nice Guys Finish Last", "Hitchin' a Ride" dan "Redundant". Green Day melakukan tour promo Nimrod mulai dari akhir 1997 hingga sepanjang 1998.
Pada tahun 2000, Green Day merilis album keenam mereka, Warning, dengan gaya yang bahkan semakin menjauhi sesuatu yang ada dalam Nimrod. Untuk promo album tersebut, Green Day berpartisipasi di Warped Tour tahun 2000. Mereka juga melakukan tour indepnden pada tahun 2001. Sementara itu, penilaian yang diterima Warning cukup beragam.[25] Walaupun berhasil menghasilkan hits "Minority" dan "Warning", beberapa pengamat berani menarik kesimpulan bahwa Green Day terlah kehi;angan relevansi,[25] dan akibatnya adalah penurunan popularitas yang drastis. Sementara semua album Green Day sebelumnya setidaknya mendapatkan platinum, Warning hanya mendapat sertifikasi emas. Meski begitu, pada California Music Awards tahun 2001, Green Day memenangkan keseluruhan delapan penghargaan yang dinominasikan untuk mereka. Green Day memenangkan penghargaan untuk kategori Outstanding Album (Warning), Outstanding Punk Rock/Ska Album (Warning), Outstanding Group, Outstanding Male Vocalist, Outstanding Bassist, Outstanding Drummer, Outstanding Songwriter, dan Outstanding Artist.[26]
Green Day merilis dua album kompilasi secara berturut-turut, yaitu International Superhits! pada 2001 dan Shenanigans pada 2002. International Superhits dan International Supervideos!, yang dikemas sebagai satu paket, berhasil mendapat sertifikasi platinum di Amerika Serikat United States. Sementara itu, Shenanigans mengikutsertakan beberapa lagu b-side mereka, termasuk lagu "Espionage" yang menjadi salah satu soundtrack film Austin Powers: The Spy Who Shagged Me dan menjadi nominasi Grammy Award untuk Best Rock Instrumental Performance. Pada musim semi 2002, Green Day mengikuti Pop Disaster Tour bersama Blink-182 yang saat itu meraih sukses lebih besar. Tour tersebut didokumentasikan dalam DVD Riding in Vans with Boys.

American Idiot dan sukses kembali (2003–2006)

Pada musim panas 2003, Green Day kembali ke studio utnuk menulis dan merekam materi untuk album baru yang memiliki judul sementara Cigarettes and Valentines.[27] Setelah menyelesaikan 20 lagu, master rekaman mereka dicuri dari studion oleh oknum tidak dikenal. Daripada merekam ulang lagu-lagu yang dicuri, Green Day justru memutuskan untuk membatalkan album tersebut dan memulai ulang, dengan pertimbangan bahwa materi tersebut tidak cukup mewakilkan karya terbaik mereka


 
 
Sementara itu Green Day sembapt berkolaborasi dengan Iggy Pop dalam dua lagu untuk albumnya, Skull Ring, pada November 2003. Pada 1 Februari 2004, lagu cover dari "I Fought the Law" dirilis sebagai singel dan memulai debut komersial untuk iTunes selama NFL Super Bowl XXXVIII.
Pada September 2004, Green Day merilis album ketujuh mereka, American Idiot, yang langsung berhasil menduduki posisi satu di chart Billboard, dibantu oleh sukses dari singel pertama album, "American Idiot". Album ini merupakan album konsep berkomposisi punk rock opera" dengan kisah tokoh fiksi "Jesus of Suburbia".[29] American Idiot memenangkan Grammy Awards tahun 2005 untuk kategori Best Rock Album dan juga nyaris menyapu bersih MTV Music Awards tahun 2005 dengan memenangkan tujuh dari delapan penghargaan yang dinominasikan untuk mereka, termasuk Viewer's Choice Award.[30]
Selama tahun 2005, mereka melakukan tour untuk promo album dengan nyaris 150 penampilan mayor di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Australia, dan Amerika Selatan. Selama tour untuk American Idiot, mereka merekam 2 konser mereka di Milton Keynes National Bowl di Inggris, yang dipilih sebagai The Best Show On Earth di polling majalah Kerrang!. Rekaman penampilan tersebut dirilis sebagai album live berjudul Bullet in a Bible pada 15 November 2005. Di dalam DVD tersebut juga terdapat behind-the-scenes footage mereka di Milton Keynes dan menunjukkan bagaimana merka bersiap untuk penampilan tersebut. Tour dunia mereka pada 2005 berakhir di Melbourne, Australia pada 17 Desember. Pada 10 Januari 2006, Green Day dianugerahi People's Choice Award untuk kategori Favorite Group.
Pada 1 Agustus 2005, Green Day mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan hak legal master materi album pra-Dookie dari pihak Lookout! Records menyangkut royalti yang tidak dibayarkan.[31] Materi album pra-Dookie, yang tidak lagi diproduksi selama satu tahun, kembali diproduksi oleh pihak label Green Day saat ini, Reprise Records, pada 9 Januari 2007.[32]

21st Century Breakdown dan American Idiot: Musical (2007–2010)

Green Day sempat melakukan beberapa proyek kecil lain setelah kesuksesan American Idiot. Mereka merilis album dibawah nama band Foxboro Hot Tubs berjudul Stop Drop and Roll!!!. Pada 2008, Foxboro Hot Tubs melakukan tour kecil untuk promo album di daerah Tiny Bay Area.[33]
Dalam sebuah wawancara dengan Carson Daly, vokalis Garbage Shirley Manson mengungkapkan bahwa Butch Vig akan menjadi produser album baru Green Day.[34] Rentang 5 tahun antara American Idiot dan 21st Century Breakdown adalah yang terlama sepanjang karier Green Day. Mereka mulai mengerjakan materi baru sejak Januari 2006. Pada Oktober 2007, Armstrong telah menulis 45 lagu, namun mereka tidak menunjukkan tanda-tanda pengerjaan lebih jauh hingga Oktober 2008, ketika dua video yang menampilakn mereka sedang melakukan rekaman dengan produser Butch Vig diunggah ke YouTube.[35] Proses rekaman selama tiga tahun di empat studio rekaman akhirnya selesai pada bulan April 2009.[36]

 21st Century Breakdown dirilis pada 15 Mei 2009[37] dengan menerima resepsi positif secara umum, mendapatkan rata-rata 3 hingga 4 bintang.[38][39] Pasca rilis, album tersebut menduduki posisi pertama di 14 negara dengan sertifikasi emas maupun platinum di masing-masing negara tersebut. 21st Century Breakdown melakukan performa chart terbaik Green Day hingga saat ini. Mereka mulai tampil di California pada April dan awal Mei. Penampilan tersebut menjadi penampilan pertama mereka dalam tiga tahun. Green Day kemudian melakukan tour dunia yang dimulai di Amerika Utara pada Juli 2009 dan berlanjut ke seluruh dunia selama sisa 2009 dan awal 2010.[40]
Wal-Mart menolak untuk menjual album dengan label Parental Advisory dan meminta Green Day untuk merilis censored edition. Para anggota Green Day tidak mau untuk mengubah lirik apapun dari album tersebut dan merespon dengan mengatakan, “Tidak ada yang kotor dengan album kami […] Mereka menginginkan artis untuk menyensor album mereka hanya agar bisa dijual disana. Kami bilang tidak. Kami tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya. Kau pikir ini tahun 1953 atau apa.”[41][42]
Pada tahun 2009, mereka menemui dengan sutradara Michael Mayer dan beberapa pemeran dan kru acara musikal Spring Awakening untuk membuat versi panggung dari album American Idiot. American Idiot: The Musical dibuka di Berkeley Repertory Theatre pada akhir tahun 2009. Pertunjukan tersebut menceritakan kisah yang telah dikembangkan dari versi asli album, dengan karakter baru seperti Will, Extraordinary Girl, dan Favorite Son.
Pada 20 April 2010, American Idiot: The Musical dibuka di Broadway dan Green Day merilis album soundtrack musikal tersebut dengan tambahan lagu baru berjudul "When It's Time". Singel "When It's Time" baru kemudian dijual melalui iTunes pada Juni 2010.[43]
Pada acara Spike TV Video Game Awards 2009, diumumkan bahwa Green Day direncanakan untuk memiliki video-game Rock Band versi mereka sendiri, Green Day: Rock Band, sebagai rilis lanjutan dari seri band spesifik sebelumnya, The Beatles: Rock Band. Permainan tersebut dirilis pada 8 Juni 2010. Permainan tersebut menggunakan seluruh lagu dari album Dookie, American Idiot, dan 21st Century Breakdown ditambah beberapa lagu pilihan dari diskografi Grren Day yang lain.

¡Uno!, ¡Dos!, ¡Tré! (2011–sekarang)

Pada leg kedua 21st Century Breakdown World Tour, Green Day mengatakan bahwa mereka sedang dalam proses menulis materi baru.[44] Dalam wawancara dengan majalah Kerrang!, Armstrong berkata tentang kemungkinan album baru, “Kami membuat beberapa demo di Berlin, di Stockholm, beberapa lagi di dekat Glasgow, dan juga di Amsterdam. Kami ingin mengetahui [lagu-lagu tersebut] dalam bentuk awalnya.”[45] Sebelum membawakan lagu "Cigarettes and Valentines" pada salah satu pertunjukan terakhir mereka dalam rangkaian tour di Mountain View, Green Day menyatakan bahwa mereka sedang merekam sebuah album live.
Pada Oktober 2010, Dirnt, dalam wawancara dengan Radio W, menyebutkan bahwa mereka telah menyelesaikan proses penulisan lagu untuk album kesembilan mereka. Dalam wawancara tersebut, Dirnt juga menyebutkan bahwa mereka "sepertinya akan" merilis album live baru dalam waktu dekat.[46] Album live dengan format CD/DVD dan CD/Blu-ray berjudul Awesome as Fuck dirilis pada 22 Maret 2011.[47]
Pada 13 April 2011, rencana versi film dari American Idiot telah ditetapkan.[48] Michael Mayer, sutradara dari American Idiot: Broadway Musical, akan menjadi sutradara film tersebut. Film tersebut juga akan diproduseri oleh Green Day, Pat Magnarella, Tom Hanks, Gary Goetzman, dan Tom Hulce.
Pada 11 Agustus 2011, Green Day tampil dalam sebuah pertunjukan rahasia di Costa Mesa, California dan memainkan set penuh dengan lebih dari 15 lagu baru. Belum dipastikan apakah lagu-lagu tersebut akan muncul dalam album kesembilan mereka, walaupun diketahui salah satu lagu berjudul "Stay the Night" pernah dimainkan setahun sebelumnya saat sesi soundcheck di Dublin.[49] Pada bulan Februari 2012, Armstrong mengumumkan via Twitter bahwa Green Day sedang bekerja di studio untuk proses rekaman materi baru.[50] Pada 24 Februari 2012, Green Day secara berkala mulai mengunggah video dibalik-layar sesi rekaman mereka via YouTube.[51] Pada tanggal 11 April, Billie Joe Armstrong mengumumkan bahwa Green Day akan merilis album trilogi berjudul ¡Uno!, ¡Dos!, dan ¡Tré!. Armstrong juga menyatakan bahwa album-album tersebut berturut=turut akan dirilis pada 25 September 2012, 13 November 2012, dan 15 Januari 2013.[6] Pada 14 Juni 2012, Green Day merilis sampul album resmi ¡Uno! melalui YouTube,[52][53] diikuti sampul album resmi ¡Dos! pada tanggal 22 Juni 2012.

Monday 1 October 2012

Biografi Red Hot Chili Peppers : Band bergenre Funk terbaik dunia


Biografi Red Hot Chili Peppers

Red Hot Chili Peppers (lebih dikenal RHCP) adalah kelompok musik rock berbasis di California yang didirikan oleh vokalis Anthony Kiedis, bassist Michael Balzary (dikenal sebagai Flea), almarhum gitaris Hillel Slovak, vokalis dan drummer 'Cho' Laws, dan drummer Jack Irons pada 1983. Saat ini anggotanya terdiri dari Kiedis, Balzary, gitaris John Frusciante dan drummer Chad Smith. Mantan-mantan anggota termasuk Dix Denney, Jack Sherman, Cliff Martinez, Dwayne "Blackbird" McKnight, D.H. Peligro, Arik Marshall, Jesse Tobias, dan Dave Navarro.

RHCP telah mengeluarkan sembilan album studio, sembilan #1 modern rock hits, dan telah menjual hampir 50 juta keping album di dunia (37 juta terjual untuk ketiga album Blood Sugar Sex Magik, Californication dan By the Way).


Sejarah

Red Hot Chili Peppers (mulanya Tony Flow and the Miraculously Majestic Masters of Mayhem) didirikan pada 1983 oleh alumni Fairfax High School Michael "Flea" Balzary (bass), Anthony Kiedis (vocals), Jack Irons (drums), dan Hillel Slovak (guitar) mulanya hanya untuk 1 kali pentas. Setelah menjadi terkenal di Los Angeles, mereka menandatangani kontrak rekaman dengan EMI.

Irons dan Slovak menganggap band tersebut sebagai proyek sampingan, dan meninggalkan RHCP sebelum album perdana mereka untuk menekuni band asal mereka What Is This?. Album Red Hot Chili Peppers diterbitkan pada 1984 dan direkam dengan Jack Sherman pada gitar dan Cliff Martinéz pada drums dan produser Andy Gill dari Gang of Four namun tidak berhasil secara penjualan. Karena pertengkaran dalam tur, Sherman hengkang dan Slovak masuk kembali.

George Clinton dari Parliament-Funkadelic menjadi produser album kedua mereka Freaky Styley pada 1985. Martinéz dipecat setelah album ini keluar dan Jack Irons bergabung kembali pada 1986. Pada saat ini mereka mulai menggunakan narkotika.

Album mereka selanjutnya, yang masuk ke Billboard Top 200, adalah The Uplift Mofo Party Plan pada 1988 dengan produser Michael Beinhorn. Ini adalah satu-satunya album dengan keempat anggota awal. Dalam tur, Slovak semakin kecanduan obat-obatan dan ia akhirnya overdosis heroin pada 25 Juni 1988 dalam sebuah tur di Eropa. Jack Irons kembali cabut dan bergabung dengan Pearl Jam dan Eleven.

Setelah pengganti sementara drummer Dead Kennedys D.H. Peligro dan mantan gitaris P-Funk DeWayne "Blackbyrd" McKnight, mereka akhirnya menemukan Chad Smith dan John Frusciante untuk merekam album selanjutnya, Mother's Milk, yang diterbitkan pada Agustus 1989. Album ini mencapai #52 di AS, yang tertinggi bagi mereka saat itu.

Pada 1990 mereka pindah ke Warner Brothers Records. Rick Rubin menjadi produser album kelima mereka Blood Sugar Sex Magik, yang menghasilkan banyak hit dan terjual 7 juta keping di AS. Single "Give it Away" memenangkan Grammy award pada 1992 untuk "Best Hard Rock Performance With Vocal", dan single-single lainnya adalah "Breaking the Girl", "Suck My Kiss", dan "Under the Bridge". Blood Sugar Sex Magik masuk ke nomor 310 dalam daftar Rolling Stone magazine The 500 Greatest Albums of All Time, dan pada 1992 mencapai # 3 di AS.

Masalah obat-obatan kembali menghadang mereka dan Frusciante keluar dari band pada Mei 1992. Setelah menggantikannya dengan Arik Marshall dan Jesse Tobias dari Mother Tongue, mantan gitaris Jane's Addiction Dave Navarro digaet untuk merekam album One Hot Minute. Album ini juga terjual 5 juta keping dan bertahan di tangga album selama 55 minggu.

Setelah Navarro dipecat pada 1997, John Frusciante kembali dan mereka merekam Californication. Album ini lebih berhasil daripada BSSM dan terjual 15 juta keping. Lagu-lagu hit dari album ini adalah "Scar Tissue", "Otherside", dan "Californication". Pada 2001 mereka menerbitkan By the Way pada 9 Juli 2002. Album ini terjual 700.000 keping pada minggu pertama dan menghasilkan lagu-lagu hit "By the Way", "The Zephyr Song", "Can't Stop", "Dosed", dan "Universally Speaking".

Mereka merekam dua lagu baru "Fortune Faded" dan "Save the Population" untuk album Greatest Hits dan pada 2004 album live mereka yang pertama , Live in Hyde Park. Pada tahun 2006 mereka mengeluarkan Stadium Arcadium yang merupakan album ganda.

Teknik bermain bass Flea dipengaruhi oleh funk dan blues, terutama pemain bass Bootsy Collins dari Parliament-Funkadelic dan John Paul Jones dari Led Zeppelin. Kiedis mencampurkan lagu dan rap (terutama dalam album-album sampai Blood Sugar Sex Magik). Lagu-lagu mereka membahas berbagai masalah seperti persahabatan, seks, politik, sosial, obat-obatan, alkohol, dan kematian.


John Frusciante Keluar(lagi) dari RHCP

Gitaris Red Hot Chili Peppers, John Frusciante mutusin buat keluar dan lebih fokus di proyek solo karirnya.

Sebenernya, proyek solo dari John udah pada tau sejak awal tahun 2009, dan nggak cuman John tapi hampir semua personil RHCP juga melakukan hal yang sama yaitu bikin proyek sampingan sementara RHCP lagi vakum untuk sementara.

John Frusciante yang mutusin buat bersolo karir, pas RHCP lagi istirahat ini, akhirnya di awal tahun 2009 juga memantapkan solo karirnya dengan ngerilis album untuk side projeknya The Empyrean.

Tapi, beredar kabar kalo John ternyata kesenengan ama proyek solonya, dan mutusin buat keluar dari RHCP untuk lebih fokus seratus persen di proyeknya itu.

Ini merupakan kedua kalinya Frusciante keluar dari RHCP, sebelumnya John keluar di tahun 1992 setelah sukses dengan album "Blood Sugar Sex Magic". Dan setelah itu, RHCP ngalamin penurunan komersialiasi dari segi penjualan album. Tapi itu semua berubah pada saat John kembali lagi ke RHCP, sebelum dirilis album "Californication" yang sukses besar di seluruh dunia dengan hits single "Scar Tissue".

Sekarang keluar lagi, dan nampaknya formasi Anthony Kiedis, Flea, Chad Smith dan John Frusciante yang dianggap sebagai Classic Best Selling Line Up ini akan kembali hilang. Dan Posisi John digantiin ama Josh Klinghoffer yang sebelumnya adalah additional Gitaris buat RHCP selama tur tahun 2007 lalu bisa ngebikin RHCP sukses lagi setelah vakum selama 2 tahun.

Tahun 2011, album terbaru I'm With You mereka diliris. Single yang mereka keluarkan antara lain
1. The Adventure Dance Rain Maggie
2. Look Around
3. Did I Let You Know
4. Brendan's Death Song
5. Monarchy Of Roses

Kumpulan album2 RHCP
1) The Red Hot Chili Peppers (1984)
2) Freaky Styley (1985)
3) The Uplift Party Mofo Plan (1987)
4) Mother's Milk (1989)
5) Blood Sugar Sex Magik (1991)
6) One Hot Minute (1995)
7) Californication (1999)
8) By The Way (2002)
9) Stadium Arcadium (2006)
10) I'm With You (2011)
#note : jika agan mau download semua album, agan harus login dulu di 4shared :)

Saturday 29 September 2012

Biografi Sex Pistols : Band Punk Rock Yang Terkenal Urakan

 Sex Pistols adalah band yang paling radikal dari dekade 1970an. Mereka merupakan ikon punk yang dikenal luas. Citra, musik dan lirik mereka yang vulgar namun penuh dengan humor meninggalkan kesan yang dalam ke masyarakat melalui karir yang singkat.
Vokalis Steve Jones, drummer Paul Cook dan gitaris Wally Nightingle sebelumnya bermain bersama band The Strand. Mereka sering bermain ke toko busana milik Malcolm McLaren yang saat itu bernama Let It Rock. Mengetahui McLaren mempunyai banyak koneksi dalam industri musik, Jones menawarkan dia untuk menangani bandnya namun McLaren tidak tertarik.
The Strand berganti nama dan personil pada tahun 1975. Glen Matlock menggantikan Wally Nightingale dan memegang bass, Steve Jones mengambil alih posisi gitar dan Johnny Rotten yang sering memakai t-shirt "I Hate Pink Floyd" dan sering nongkrong di toko yang sudah berubah nama menjadi SEX Boutique itu diajak beraudisi. Rotten membawakan "Eighteen" dari Alice Cooper dan dinyatakan lulus.
Malcolm McLaren kemudian setuju menangani band dan membuat sederetan nama – Le Bomb, Subterraneans, The Damned, Beyond, Teenage Novel dan QT Jones and his Sex Pistols. Akhirnya QT Jones dihilangkan dan Sex Pistols digunakan. Dibawah pengarahan McLaren, band memainkan musik sederhana berbasis chord seperti The New York Dolls dan The Ramones. McLaren memberikan Steve Jones gitar Les Paul yang pernah dipakai Sylvain Sylvain dari The New York Dolls dan Richard Hell dari Television. Keduanya adalah figur punk kota New York.
Sex Pistols memainkan gig pertama di St. Martin’s School of Art di London pada Nopember 1975 dan melanjutkan pertunjukan-pertunjukan di kampus dan sekolah seni selama 1975 dan 1976. Setelah itu, mereka mulai bermain di klub dan pub seperti 100 Club dan The Nashville. Pada September 1976, mereka tampil dalam konser pertama diluar Inggris dalam acara pembukaan klub De Chalet Du Lac di Paris. Setelah itu, band menjalankan tur pertama Inggris dari September hingga Oktober, termasuk pertunjukan di penjara Chelmsford. Saat itu, Sex Pistols mulai menarik perhatian EMI.
Setelah mengambil bagian dari festival punk pertama di London di 100 Club, Oxford Street, Sex Pistols menandatangani kontrak dengan EMI. Single pertama mereka, "Anarchy in the UK", dirilis 26 Nopember 1976 dan langsung menjadi sebuah simbol kemarahan yang penuh dengan energi. Meskipun ada anggapan band punk "tidak bisa" main, rekaman live Sex Pistols saat itu menunjukan mereka merupakan band live yang mantap.
Setelah selesainya "Anarchy Tour" pada Desember 1976, EMI merasa Sex Pistols terlalu berbahaya untuk menampil di Inggris. Mereka menciptakan beberapa gig di Paradiso di Amsterdam pada Januari 1977 untuk Sex Pistols. Sekembali ke London, band mendapat publisitas negatif dan EMI pun melepaskan mereka. Gig Paradiso merupakan gig terakhir Sex Pistols dengan Glen Matlock. Matlock dipecat bulan Pebruari dengan alasan legendaris punk karena menyukai The Beatles, meskipun dalam wawancara tahun 2002 Steve Jones mengungkapkan alasan sebenarnya adalah Matlock terlalu sering mencuci kaki, sedangkan Matlock sendiri mengatakan pengunduran itu atas kemauan diri sendiri (mungkin karena tidak cocok dengan Johnny Rotten).
Posisi Matlock diisi Sid Vicious, teman Johnny Rotten dari The Flowers of Romance dan seorang penggemar besar Sex Pistols. Meskipun sangat terbatas kemampuan rmusikalnya, Sid Vicous direkruit McLaren karena memiliki penampilan dan "attitude" punk yang kental. Menurut biografi Sex Pistols England's Dreaming yang ditulis Jon Savage, amplifier Vicious selalu dimatikan sewaktu live dan sewaktu rekaman, bagian bass kebanyakan dimainkan Steve Jones atau Glen Matlock, yang kembali menjadi musisi sessi. Sid Vicious pertama kali tampil dengan Sex Pistols pada 3 April 1977 di Screen on the Green, London.
Setelah ditendang EMI, Sex Pistols bergabung ke A&M pada 10 Maret 1977 dengan melakukan upacara penandatanganan diluar Buckingham Palace. Mereka kemudian berpesta ke kantor A&M dan secara vulgar mengotori ruang direksi. Akibat dari itu, A&M mengeluarkan Sex Pistols pada minggu berikutnya. Tanggal 12 Mei, Sex Pistols menandatangani kontrak ketiga dan terakhir dengan Virgin Records, dengan perjanjian pengontrolan artistik total oleh Virgin.
Bulan itu, Sex Pistols merilis single kedua "God Save the Queen", sebuah lagu yang menyerang keluarga monarki. "God Save the Queen" langsung diblokir oleh Radio 1 milik BBC, namun single tersebut meroket ke posisi no. 2 di beberapa chart Inggris, meskipun ada chart yang mengosongkan posisi kedua mereka. Banyak pihak yang percaya dan menunjukan bukti bahwa single tersebut sebenarnya mencapai posisi no. 1, hanya diatur sedemikian rupa untuk menghindari pandangan negatif terhadap keluarga monarki.
Sementara itu, Sex Pistols terus menghangatkan suasana dengan menyewakan sebuah kapal dan berlayar di sungai Thames. Mereka melewati Westminster dan Houses of Parliament dan melakukan pertunjukan live. Aksi diakhiri dengan kerusuhan. Kapal digerebek polisi meskipun sudah mengantongi izin pertunjukan. Malcolm McLaren, anggota Sex Pistols dan semua orang yang berada dalam kapal ditahan. Peristiwa Sex Pistols ini dianggap berbagai pihak sebagai aksi yang menyenangkan dan cara publisitas yang hebat, tapi ada pihak yang tidak dapat menerimanya terutama kaum pro-royalist yang tidak menanggapi humor Sex Pistols. Mereka menyerang para penonton. Johnny Rotten dilukai geng Teddy Boys diluar Pegasus pub sehingga tur Scandinavia ditunda. Tur Inggris selanjutnya pun dilakukan secara rahasia dengan slogan SPOTS (Sex Pistols On Tour Secretly) untuk menghindari pembatalan dari pihak berwajib.
Single-single Sex Pistols kemudian dikumpul dan dijadikan album pertama, Never Mind the Bollocks Here's the Sex Pistols, yang dirilis 28 Oktober 1977. Sampul album yang mengandung kata "bollock" menimbulkan masalah lagi. Satu toko di Nottingham dituntut karena memajangkan album tersebut di kaca, sampai akhirnya profesor bahasa dari University of Nottingham diundang untuk membuktikan kata "bollock" dalam judul album hanya dalam konteks "omong kosong", bukan slang untuk buah zakar pria.
Pertunjukan terakhir Sex Pistols di Inggris diadakan di Ivanhoe's, Huddersfield pada hari Natal 1977 untuk kepentingan anggota pemadam kebakaran yang sedang melakukan aksi mogok kerja. Rencana tur ke Amerika yang dimulai dengan penampilan di Saturday Night Live tidak dapat direalisasikan karena belum mendapatkan paspor, akibat pelanggaran hukum anggota Sex Pistols. Elvis Costello berangkat ke Amerika menggantikan mereka.
Awal 1978, tur ke AS kembali dikoordinisir Malcolm McLaren. Tur yang berlangsung dua minggu itu kacau balau akibat perencanaan yang kurang matang. Sid Vicious dipukuli pengawal yang seharusnya menjaga dia, Johnny Rotten jatuh sakit dan pertunjukan dikecewai oleh sound system yang jelek dan audiens yang hostil. Pada akhir show di Winterland, San Francisco, Rotten yang sudah disilusi menanyakan audiens sebuah pertanyaan yang terkenal, "Pernah merasa anda dibohongi?", sebelum meninggalkan panggung. Rotten mengumumkan pembubaran Sex Pistols. McLaren, Paul Cook dan Steve Jones berangkat berlibur ke Brasil dan Sid Vicious berangkat ke New York, meninggalkan Rotten sendirian di Amerika tanpa tiket pesawat. Akhirnya Warner Brothers membayar tiket Rotten ke London dan mengontrak dia sebagai artis solo.
Musim panas 1978, Steve Jones dan Paul Cook membantu Malcolm McLaren membuat film dan soundtrack The Great Rock `n` Roll Swindle, yang merupakan karya fiktif McLaren atas sejarah Sex Pistols. Jones dan Cook merekam beberapa track tanpa Rotten.
Setelah Sex Pistols bubar, Johnny Rotten kembali menggunakan nama aslinya John Lydon dan membentuk Public Image Ltd (PIL). PIL dikontrak Virgin untuk Inggris dan Warner Brothers untuk Amerika. Sid Vicious menetap di New York menjadi artis solo dan merekam sebuah album. Dia ditahan Oktober 1978 atas tuduhan membunuh pacarnya Nancy Spungen di New York City dan meninggal pada Pebruari 1979 dari overdosis heroin sebelum kasusnya disidangkan. Steve Jones dan Paul Cook membentuk The Professionals dengan sound yang mirip dengan rekaman Pistols paska Rotten, namun band baru ini disfungsi setelah kecelakaan mobil yang melukai beberapa anggota band. Malcolm McLaren kemudian menangani Adam and the Ants dan Bow Wow Wow dan sempat membuat beberapa hits atas namanya sendiri.
Pada tahun 2005, Sex Pistols dinobatkan ke Rock and Roll Hall of Fame. Dalam upacara yang diimpikan banyak artis rock, Sex Pistols menunjukan sifat punk mereka yang tulen dengan menolak hadir dan bahkan mengirimkan fax yang menghujat kekomersilan institusi tersebut. Akan tetapi, pihak penitia Hall of Fame tidak tersinggung dan dengan senyum membacakan fax mereka diatas panggung dan memuji attitude punk mereka.




Discography
Album
1977 Never Mind the Bollocks Here's the Sex Pistols, bisa di download disini
1979 The Great Rock `n` Roll Swindle

Single
1976 Anarchy in the UK
1977 God Save the Queen
1977 Pretty Vacant
1977 Holidays in the Sun
1978 No One Is Innocent
1979 Something Else
1979 Silly Thing
1979 C'mon Everybody
1979 The Great Rock 'n' Roll Swindle
1980 (I'm Not Your) Stepping Stone
1996 Pretty Vacant" (live) 


Personil
                                            Johnny Rotten/John Lydon (Vokal)



                                                         Steve Jones (Gitar)
                                                            

                                                         Sid Vicious (Bass)
 


Glen Matlock (Bass sebelum Sid)


Paul Cook (Drum)


 

Merubah Tampilan E63 (s60v3) menjadi seperti Android

Mengubah S60v3 Menjadi Android

Bagaimana mungkin Symbian S60v3 menjadi Android, dan bagaimana pula Android menjadi Symbian S60v3. Mari kita jawab itu semua dengan Symbian S60v3 yang akan kita rubah tampilannya seperti Android.

Modding kali ini kita hanya sedikit utak atik tema dan beberapa patch serta aplikasi pendukung homescreen. Untuk syarat masih tetap yaitu hp kamu harus sudah status hacked, jika belum di hack silahkan ke Menu Navigasi blog ini dan pilih cara hack yang mudah dan simple.

Karena disini saya hanya memakai Symbian fp1 layar potrait 240x320 jadi mungkin buat yang hpnya berlayar landscape 320x240 hanya bisa menyimak dan menunggu Update selanjutnya.

Cekidot bro...

Siapkan bahan-bahannya berikut ini.

1. Android S60v3

2. Themepackage

3. Aiplugin

4. Patch

5. Deskclock S60v3

6. E2z maker/C2z maker

7. Oplogo

MODDING HOME SCREEN

Langkah yang pertama yaitu merubah homescreen S60v3 seperti Android

1. Install Androids60v3.sis di Drive E

2. Ekstrak folder resource yang ada di dalam file Themepackage.zip ke Drive E

3. Install aplikasi Deskclock.sis di Drive E

4. Ekstrak folder patches yang ada di dalam file Patch.zip ke Drive E

Karena patch butuh Rompatcher jadi sebelumnya HP kamu harus sudah terpasang aplikasi Rompatcher

5. Install Aplikasi E2z maker/C2z maker di Drive E

Aplikasi ini membutuhkan python jadi HP kamu harus sudah tertanam aplikasi Python

6. Buka Aplikasi E2z maker/C2z maker tekan Option >> Generate patch E2z.rmp, jika sudah selesai buka Xplore pindahkan patch e2z.rmp/c2z.rmp yang ada di Drive E, pindahkan patch tersebut ke E:/patches

7. Matikan menu Standby jika masih aktif kemudian ekstrak folder resource yang ada di file Aiplugin.zip ke Drive E

Note : jika ponsel tidak support patch e2z.rmp maka ekstrak folder resource di Drive C dan gunakan patch c2z.rmp

8. Buka Rompatcher apply dan add to auto patch dibawah ini

Hide idle Clock
No Battery and Signal
No Softkey Teks in idle
E2z atau C2z

9. Install aplikasi Oplogo.sis di Drive E, buka aplikasi Oplogo dan pilih Hilangkan logo kemudian restart Hp kamu



10. Buka Menu Tema dan pilih tema Android S60v3

11. Buka Menu Pengaturan/Setting aktifkan menu Standby setelah muncul tampilan Homescreen buka Menu Pengaturan/Setting dan pilih Aplikasi yang sesuai dengan Teks Shortcut pada Homescreen kemudian keluar dari Menu Pengaturan



12. Buka aplikasi Deskclock pilih tampilan jam yang sesuai dengan Mood hp kamu



Secara otomatis setelah kita memilih tampilan jam kita akan terlempar ke layar Homescreen, kemudian buka lagi aplikasi Deskclock tekan

Option >> Settings >> Set Position



Atur letak tampilan jam sesuai selera kemudian tekan OK jika sudah selesai.

Note : Jika teks Aplikasi di Homescreen yang ada di bawah masih ada maka buka jbaktaskman dan kill Standby menu, secara otomatis teks akan hilang.

Jika kamu mengikuti semua langkah-langkah yang ada diatas dengan benar dan tidak terlewatkan satupun maka hasilnya akan seperti ini



MODDING MENU

Langkah berikutnya adalah modding menu yaitu merubah tampilan menu biar sedikit mirip dengan menu Android, karena pada step modding homescreen pada bagian ikon Sinyal dan Battery sudah hilang kini giliran teks yang ada di menu akan kita hilangkan

Menghilangkan teks Menu,Option/Pilihan,Back/Kembali,Exit/Keluar

1. Install aplikasi Mobil Hex di Drive E

Note : Aplikasi ini membutuhkan python jadi pastikan HP kamu sudah tertanam python

2. Buka Xplore copy file menu2.rxx yan ada di

Z:resource/apps/

Copy file tersebut ke Drive E kemudian hilangkan tanda centang yang ada di file tersebut dengan cara menekan tombol angka 6 pada Xplore

Note : rxx adalah ekstensi file resource jika hp menggunakan bahasa Indonesia maka pilih r327 atau r59 (tergantung versi ponsel, jika memakai bahasa Inggris pilih r01 atau r159

3. Buka Aplikasi MobilHex/SexyHex pastikan settingan Mobilhex sudah Autosave dan tekan

Menu >> Open file

Pilih file Menu2.rxx yang sudah kamu copy tadi dan muncul tampilan hex editor seperti dibawah ini



Kemudian tekan

Menu >> Go to... >> position



Masukan angka 0x2c2 sehingga muncul tampilan hex editor yang kotak sebelah kanan terdapat huruf-huruf yang terbentuk teks Menu

Geser kursor ke kotak tengah pada tabel angka hex editor tempatkan pada angka yang mengarah huruf pertama menu yaitu 4d, ubah angkanya menjadi angka 20 sehingga terlihat kosong pada kolom huruf sebelah kanan



Langkah selanjutnya sama seperti pada langkah yang diatas, berikut adalah kode hex yang harus kalian ubah

0x2fc (Pilihan)
0x2f4 (Kembali)
0x2ed (Keluar)
0x31f (Menu)

Di dalam file menu2.rxx terdapat 2 teks menu jadi ubah juga teks menu yang kedua.

4. Setelah selesai edit file menu2.rxx kemudian pindahkan file tersebut ke

E:resource/apps/

Note : jika ponsel memakai patch e2z.rmp maka pindahkan file menu2.rxx ke E:resource/apps/ ,jika ponsel memakai patch c2z.rmp maka pindahkan file menu2.rxx ke C:resource/apps/ dan pastikan patch e2z.rmp/c2z.rmp aktif dan autorun.

5. Setelah selesai memindah kemudian buka menu ponsel lalu tekan

Option/Pilihan >> Exit/Keluar

Dan buka menu lagi maka akan tampil Menu ponsel kamu seperti dibawah ini



Untuk menghilangkan teks nama aplikasi bisa menggunakan patch Teks Disappear_mod


Keterangan :
Di homescreen terdapat tampilan google search itu hanya background tema, kenapa begitu? Karena aplikasi google search systemnya online terus-menerus jadi terpaksa ane akalin pake gambar, lumayan buat nipu-nipu dikit


 SUMBER : http://sedenx.pun.bz/mengubah-s60v3-menjadi-android.xhtml

Thursday 20 September 2012

Biografi The Beatles - Band Terbaik Sepanjang Masa

Siapa yang nggk tau The Beatles ?? Grup band yang berasal dari Liverpool, Inggris ini terkenal di era-60'an.
apalagi lagu Hey Jude yg memiliki durasi 7 menit, Yesterday yg memiliki 1.000 versi, dan "The End" solo gitar Paul, George, dan John
Mau tau seperti apa kesuksesan The Beatles ?? Simak kolom biografi ini :)

Dibentuk di Liverpool tahun 1959 dengan formasi awal John Lennon (Vokal, Gitar), Paul Mc Cartney (Vokal, Gitar), George Harrison (Vokal, Gitar), Stuart Sutcliffe (Bass) dan Pete Best (Drum). Namun tak lama kemudian Stuart Sutcliffe mengundurkan diri (hijrah ke Jerman dan menikahi Astrid Kircherr dan meninggal disana tahun 1962 akibat pendarahan di otak). Lalu pada tahun 1962 Pete Best hengkang dari The Beatles, dan posisinya digantikan oleh Richard Starkey alias Ringo Starr.

Manager The Beatles, Brian Eipstein, pertama kali mengenal Beatles lewat banyaknya request pembeli piringan hitam di toko musiknya. Pertama kali Brian mencoba menawarkan Beatles kepada Decca Record, label besar perusahaan rekaman kala itu. Audisi bisa didapat, hanya saja manajemen Decca berpendapat bahwa kelompok musik gitar sudah lewat masa tenarnya. Kendati keempat pemuda menjadi patah arang, Brian akhirnya bisa mendapatkan audisi bagi mereka di satu label rekaman, Parlophone, yang sejatinya adalah perusahaan rekaman untuk siaran radio. George Martin, manajer Parlophone, setuju, dan dimulailah perekaman untuk album pertama The Beatles yang bertajuk "Please Please Me". Lagu Please Please Me dan Love Me Do merupakan andalan untuk album tersebut.
The Beatles pada awalnya bernama The Quarrymen di tahun 1957. Quarrymen adalah sebuah band skiffle (band dengan menggunakan alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di Liverpool) yang beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Di tanggal 6 Juli 1957, Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Gereja St. John, Woolton. Di acara inilah Lennon pertama kali bertemu dengan Paul McCartney, yang saat itu menonton penampilan Quarrymen. McCartney sangat kagum akan penampilan band tersebut, dan lalu menghampiri Quarrymen di belakang panggung, ditemani temannya Ivan Vaughan yang juga teman Lennon.

Tak lama kemudian, McCartney bergabung dengan Quarrymen. Lennon dan McCartney menjadi sangat dekat, dan sering terlihat bersama. Keduanya terlibat dalam rasa 'senasib' karena keduanya kehilangan ibu mereka di masa mudanya. McCartney juga kehilangan ibunya karena kanker, saat usianya 15 tahun. Lennon dan McCartney mulai menulis lagu bersama maupun sendiri-sendiri. Salah satu lagu yang dihasilkan pada masa-masa ini adalah 'Hello Little Girl' yang kemudian menjadi hits oleh The Fourmost di tahun 60an.

Kemudian, McCartney memperkenalkan temannya, George Harrison, yang setahun lebih muda daripadanya kepada Lennon. Harrison yang piawai bermain gitar pun berkeinginan bergabung dengan Quarrymen. Lennon, yang pada awalnya keberatan karena Harrison dinilai terlalu muda, akhirnya pun setuju setelah dibujuk McCartney. Bergabungnya Harrison disusul oleh Stuart Sutcliffe, sahabat Lennon di Sekolah Seni, yang menjadi basis. Sutcliffe sebenarnya tidak dapat bermain bas, namun Lennon bersikeras untuk mengajaknya ikut dengan Quarrymen. Quarrymen pertama kali merekam suara mereka dalam lagu "That'll be the Day", lagu Buddy Holly, dan "In Spite of All The Danger", sebuah instrumental karangan McCartney dan Harrison. Kedua lagu ini, bersama lagu-lagu yang belum dirilis sebelumnya, kemudian dirilis secara resmi di tahun 1994, lewat album The Beatles Anthology.

Quarrymen dalam perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan personel-personelnya datang dan pergi. Band itu kemudian bernama 'The Beatles', nama yang konon ditemukan oleh Lennon. Allan Williams menjadi manajer mereka, dan pada tahun 1960 ia berhasil memperoleh kontrak dengan sebuah klab di Hamburg. Band ini pun kemudian pergi ke Hamburg, beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. Best adalah drummer mereka saat itu. Di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di klab malam yang kotor, dan tinggal bagai pengamen di penginapan kecil di dekatnya. Namun kemudian mereka dideportasi dari Hamburg, karena George Harrison masih di bawah umur untuk bekerja di sana.
Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di klab inilah The Beatles menjadi sangat terkenal di Liverpool, setiap show mereka selalu ramai dan panjang antriannya. Namun tak lama kemudian, di paruh akhir tahun 1961, The Beatles kembali ke Hamburg dan merekam 'My Bonnie' bersama Tony Sheridan. Stuart Sutcliffe memilih untuk tetap di Hamburg bersama pacarnya, Astrid Kircherr, ketika The Beatles akan pulang ke Liverpool. Maka McCartney mengambil alih bass. Beberapa bulan kemudian, Sutcliffe wafat di Hamburg karena gangguan otak.

The Beatles kembali tampil secara rutin di Cavern Club. Di klab ini, pada bulan November 1961, untuk pertama kalinya Brian Epstein menyaksikan penampilan band ini. Epstein adalah pemilik toko musik North End Music Store (NEMS) di Liverpool, yang mengenal The Beatles karena seorang pelanggannya menanyakan rekaman 'My Bonnie' yang direkam band ini bersama Tony Sheridan. Epstein terpesona melihat penampilan The Beatles, dan kemudian menjadi manajer band ini. Epstein menawarkan tape demo The Beatles ke studio-studio rekaman, dan berulang kali ditolak, seperti di Decca Records.

Akhirnya The Beatles diterima di Parlophone Records, label yang ada di bawah pengawasan EMI, dengan produsernya George Martin. Syarat yang diberikan Martin adalah mengganti drummer mereka, Best, yang dianggap kurang kompeten. Best kemudian diganti oleh Ringo Starr (nama aslinya Richard Starkey), drummer asal Liverpool yang sebelumnya bergabung dengan Rory Storm & the Hurricanes. 
(The Beatles dengan Pete Best sebelum digantikan oleh Richard Starkey)

The Beatles meluncurkan singel 'Love Me Do' yang langsung mencapai nomor 17 di tangga lagu Inggris. Singel mereka yang kedua, 'Please Please Me', menjadi singel pertama mereka yang mencapai peringkat teratas di tangga lagu.
Kesuksesan ini terus berlanjut. Nyaris semua singel mereka mencapai peringkat teratas di tangga lagu Inggris, namun 'I Wanna Hold Your Hand' di tahun 1964 adalah singel pertama yang berhasil menembus industri musik Amerika Serikat, sekaligus mengawali apa yang disebut sebagai 'British Invasion'. Sejak saat inilah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia, meraih sukses di mana-mana, terkenal di setiap penjuru. Konser mereka selalu dipadati fans yang sangat fanatik, yang mengejar-ngejar band ini ke mana pun mereka pergi. Teriakan fans membuat The Beatles bahkan tidak dapat mendengarkan suara mereka sendiri di atas panggung.

Di tahun 1966, akhirnya The Beatles memutuskan untuk berhenti mengadakan konser. Selain karena begitu ributnya penonton sehingga musik mereka menjadi tidak terdengar jelas, musik The Beatles juga telah menjadi amat berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi pertunjukan live di masa itu. Keputusan ini ditanggapi secara luas di dunia, yang menyangsikan kelanjutan band ini. Namun The Beatles menjawabnya dengan album Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band di tahun 1967, yang hingga kini masih diakui banyak kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
      Setelah kematian Epstein di tahun 1967, Lennon adalah orang yang tidak senang akan tindakan McCartney yang mengambil alih kepemimpinan band itu. Ia membenci proyek-proyek yang dipimpin McCartney, seperti film Magical Mystery Tour dan Let It Be. Lennon juga menjadi orang yang pertama kali melanggar kesepakatan awal The Beatles, yaitu untuk tidak membawa istri dan pacar pada proses rekaman, dengan membawa Yoko Ono dalam proses pembuatan album White Album di tahun 1968. Lennon juga orang yang pertama menyatakan ingin keluar dari The Beatles.
Setelah band ini bubar di tahun 1970, perseteruan antara Lennon dan McCartney terus berlanjut. Salah satunya adalah Lennon kesal karena McCartney mendahuluinya dalam menyatakan bubarnya The Beatles. Lennon, Harrison dan Starr juga melawan McCartney di pengadilan dalam membubarkan band ini.
Cukup sekian biografi The Beatles :)

Album2 The Beatles
-Please Please Me, bisa di download disini
-With The Beatles, bisa di download disini
-A Hard Days Night, bisa di download disini
-Beatles For Sale, bisa di download disini
 -Help!, bisa di download disini
-Rubber Soul, bisa di download disini
-Revolver, bisa di download disini
-Magical Mistery Tour, bisa di download disini
-Sgt. Papper Lonely Hearts Club, bisa di download disini
-White Album, bisa di download disini
-Abbey Road, bisa di download disini
-Let It Be, bisa di download disini

Personil The Beatles
-Paul Mc Cartney (Vokal, Bass)

 -John Lennon (Vokal, Gitar)
-George Harrison (Vokal, Gitar)
-Ringo Starr (Drum)
Personil2 Lainnya
-Stuart Sutcliffe (Bass)
-Pete Best (Drum)